Menjadi Pemasar Properti Yang Minim PHP, Ini Caranya!

Bisnis di bidang properti ternyata bisa bertumbuh meski di masa pandemi. Yanpro Land property membuktikannya. Di masa pandemi ternyata mereka bisa terjual 250 unit cash! Semua ada ilmunya. 

Firda Yulianti sebagai Handling Buyer Expert dan Leader Handling Sharia Institute (yang bekerja sama dengan Yanpro Land property) membagikan rahasianya sebagai top sales project kavling rumah di Bogor. 

Pernahkah anda sebagai pemasar properti menghadapi calon konsumen yang hanya bertanya tetapi tidak jadi membeli? 

Secara khusus, pernahkah anda menghadapi calon konsumen yang ingin sekali punya hunian, tetapi dananya terbatas? 

Pastinya anda akan sering dihadapkan oleh calon konsumen yang demikian. Apalagi jika kita memasarkan properti dimana orang butuh pertimbangan yang benar-benar matang untuk memutuskan membeli. 

Firda Yulianti memaparkan 4 poin penting saat handling konsumen. Yaitu tahu data pribadi, tahu masalah konsumen, tahu masalah konsumen, dan hadirkan solusi. 

Anda harus tahu data pribadi konsumen seperti domisili, pekerjaan dan lebih bagus lagi jika kita tahu keluarganya. Anda juga harus tahu apa yang dicari konsumen. Apakah dia sedang mencari untuk rumah pertamanya atau mau berinvestasi. Sehingga anda tahu bagaimana menjelaskan kepada konsumen sesuai kebutuhan mereka. 

Selain itu, anda harus tahu tujuan konsumen apakah rumahnya untuk ditinggali atau hanya untuk investasi (dibiarkan atau disewakan untuk memperbesar profit). Setelah anda tahu apa masalah dan tujuan konsumen, maka anda akan bisa menghadirkan solusi yang tepat. Contohnya ketika konsumen mencari rumah tinggal, maka anda bisa menawarkan rumah yang memang nyaman untuk ditinggali.

Firda Yuliani juga menjelaskan bahwa ada alur penanganan konsumen yang harus dipahami sebelum menawarkan properti. Walaupun beliau mengungkapkan bahwa tidak ada SOP konsumen yang pakem dalam menangani konsumen. Semua bisa dilakukan sesuai cara dan karakter anda masing-masing. Namun langkah awal yang harus dilakukan pastinya ada perkenalan. Setelah anda memasang iklan misalnya, pastinya anda mendapatkan nomer kontak konsumen. Anda lalu menghubungi WA mereka dan memperkenalkan diri anda siapa dan dari project mana agar mereka bisa lebih nyaman dan terbuka dengan kita. 

Setelah itu anda melakukan pendekatan. Teknik pendekatan yang bisa dilakukan seperti mirroring atau menyorot kesamaan. Misalnya ketika anda bertemu konsumen suku jawa, anda berbicara dengan mereka menggunakan bahasa jawa. Sebisa mungkin temukan kesamaan dengan konsumen. 

Langkah selanjutnya adalah anda bisa memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dengan service excellent. Sebisa mungkin anda menemani konsumen ketika survei ke lokasi agar bisa menambah trust mereka kepada kita. Apalagi project yang anda jual bernilai ratusan juta atau milyaran. 

Selanjutnya yang tak kalah penting adalah follow up. Karena untuk memutuskan membeli properti pastinya konsumen punya banyak pertimbangan. Sehingga bisa dikatakan proses transaksinya tidak singkat. Oleh karena itu anda harus mengenal developer dan portofolionya. 

Alhamdulillah di project Emeralda Kolmas, project dari Yanpro Land property, akan dipermudah dengan gathering sehingga anda sebagai pemasar hanya meyakinkan konsumen untuk datang ke acara gatheringnya. Setelah itu akan dibantu oleh pihak developer untuk meyakinkan konsumen. 

Apabila pihak developer tidak mengadakan acara gathering, maka bisa juga meyakinkan konsumen dengan survei ke lokasi. Setelah itu barulah terjadi transaksi. 

Tugas anda sebagai pemasar properti sebenarnya hanya meyakinkan konsumen untuk survei lokasi atau datang ke acara gathering. Setelah itu penandatangan dokumen seperti SPK atau SPR ditangani oleh developer. Firda Yuliani sendiri mengawal konsumen hingga ke tahap akad sampai konsumen benar-benar sudah pasti membeli. 

Marketing kit yang ada di Emeralda Kolmas sudah lengkap. Sehingga untuk anda follow up konsumen dan segala informasi yang diperlukan tinggal mengambil copywriting dan bahan yang diperlukan disana untuk meyakinkan konsumen. Akan tetapi, Firda menyarankan agar sebagai pemasar anda juga membangun komunikasi dan interaksi yang nyaman dengan konsumen. Sehingga anda tidak harus selalu menggunakan bahasa copywriting

Di dunia marketing ada before sales dan after sales. Untuk properti, pemasar lebih fokus ke before sales. Untuk after sales, akan dilakukan oleh developer

Firda menegaskan pentingnya follow up dalam proses pemasaran properti. Tunjukkan niatan tulus anda membantu konsumen dengan tidak hanya memberikan info, tetapi juga memberikan tips yang bermanfaat bagi konsumen. Dampingi konsumen sampai akad hingga transaksi sukses dan bonus sampai ke anda sebagai pemasar. 

Semoga bermanfaat dan bisa sehingga anda bisa menjadi pemasar properti yang menuai banyak closing

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS : Aku dan MENULIS

EMAK REMPONG TETAP BISA NULIS!

MENGUBAH PASSION MENJADI BISNIS? INI CARANYA!